THE IMPORTANCE OF LEARNING ENGLISH IN EARLY CHILDREN
PENDAHULUAN
Sekarang ini adalah zaman globalisasi. Hampir semua yang ada serba instan, Secara tidak langsung kita akan ikut masuk dalam dunia modern tersebut. Agar kita tidak tertinggal, kita harus menguasai bahasa yang dipergunakan. Bahasa inggris adalah bahasa universal yang dipergunakan oleh hampir semua negara sebagai bahasa pertama ataupun kedua, bisa dikatakan inilah bahasa global. Kita tinggal di Indonesia, kita tidak menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa pertama atau kedua. Jadi untuk dapat menguasai bahasa inggris kita harus belajar terlebih dahulu.
Pembelajaran bahasa inggris di usia dini adalah langkah yang tepat untuk kita ambil. Kita dapat mengajarkan untuk menggunakan bahasa inggris secara utuh dengan mudah. Menggunakan bahasa inggris secara utuh berarti anak tidak hanya mengerti apa yang dia baca dalam bahasa inggris, tapi anak juga bisa memahami apa yang dia dengar, dapat berbicara dan menuliskan gagasan-gagasannya dalam bahasa inggris.
Bahasa inggris memang sebaiknya diajarkan sejak usia dini. Alasanya, otak anak masih segar, sehingga proses penyerapan bahasa lebih mulus. Daya penyerapan bahasa pada anak berfungsi dengan sangat baik. Mengajarkan bahasa inggris pada anak juga bukan hal yang mudah. Kita harus tahu bagaimana menarik perhatian anak. Agar kita dapat mengajarkan bahasa inggris pada anak dengan baik, kita juga harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Dan kita juga harus tahu metode-metode yang dipergunakan dalam proses pembelajaran bahasa inggris pada anak. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang bagaimana cara mengajarkan bahasa inggris pada anak dengan baik.
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pembelajaran Bahasa Inggris
Sudah lama penguasaan bahasa Inggris menjadi pengetahuan yang perlu dipelajari oleh orang Indonesia. Mulai dari tahun 60’an hingga sekarang, pelajaran bahasa Inggris menjadi pelajaran yang tidak kalah pentingnya dari pelajaran lain seperti Matematika dan IPA. Karena begitu pentingnya bahasa inggris, tidak sedikit orang tua yang mengirimkan anak mereka untuk mengikuti kursus di lembaga bimbingan belajar bahasa inggris. Jika dulu anak Indonesia mulai mempelajari bahasa Inggris pada SD kelas 4, namun sekarang mereka memulainya pada tingkat yang lebih dasar, bahkan tidak sedikit lembaga playgroup yang memberikan materi bahasa inggris. Melihat kondisi dunia saat ini, bahasa inggris begitu sangat penting karena sekarang adalah zaman globalisasi, untuk dapat ikut serta memasuki dunia seperti sekarang ini dengan sukses tentunya kita harus menguasai bahasa globalisasi tersebut.
Ada 3 alasan mengapa kita dituntut untuk menguasai bahasa ini, yaitu :
1. Faktor geografis menjadi alasan pertama mengapa orang Indonesia perlu mempelajari bahasa Inggris. Indonesia dikelilingi oleh negara-negara yang kebanyakan penduduknya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pertama atau kedua. Negara-negara tersebut adalah Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, dan lain sebagainya. Apabila suatu saat nanti seorang WNI bepergian ke salah satu negara yang disebutkan di atas, bekal pengetahuan bahasa Inggris akan mempermudah orang itu dalam berkomunikasi dengan warga negara setempat. Hal ini juga terjadi di negara Belanda. Di sana, murid-murid pada tingkat SMA memang dianjurkan mempelajari dan menguasai bahasa asing mengingat bahasa Belanda tidak dipakai oleh negara di sekelilingnya.
2. Bahasa Inggris perlu dipelajari karena penggunaanya secara luas sebagai bahasa komunikasi Internasional. Agar dapat melakukan komunikasi dengan orang-orang yang berbeda latar belakang budaya dan kenegaraan, bahasa Inggris menjadi pilihan utama yang sering dipakai dalam melakukan komunikasi. Contoh yang mudah dilihat ada di dunia pariwisata. Para wisatawan yang melakukan perjalanan di negara asing biasanya menggunakan bahasa Inggris untuk dapat berkomunikasi dengan warga negara asli yang dikunjunginya. Orang Jepang yang melancong ke Indonesia, menggunakan bahasa Inggris apabila dia hendak menanyakan sesuatu pada orang pertama yang ditemuinya di jalan. Bahasa Inggris juga menjadi bahasa pengantar resmi dalam dunia transportasi baik di udara maupun di laut.
3. Informasi yang terdapat di dunia ini kebanyakan menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa publikasinya. Bisa kita ambil contoh dari internet, sebagian besar situs – situs penyedia informasi di internet berbahasa inggris. Tidak hanya di internet, buku – buku juga tidak sedikit yang memakai bahasa inggris. Dengan lancar berbahasa inggris akan sangat membantu anak dalam menjelajah dan mengakses sumber pengetahuan baik media tulis maupun media elektronik.
B. Faktor yang Mempengaruhi Proses Pembelajaran
Dalam proses pengajaran bahasa inggris tidak mungkin kita tidak akan menemui kendala. Bagaimanapun yang kita hadapi adalah anak – anak yang masih polos. Tentunya agar kita dapat menarik perhatian anak – anak untuk membuat anak dapat dengan baik mengikuti pembelajaran yang kita berikan, kita harus tahu faktor – faktor apa saja yang mempengaruhinya.
Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran anak :
1. Metode Pengajaran yang Diterapkan Beberapa metode pengajaran yang disarankan untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa inggris diantarannya sebagai berikut :
a) Totally Physical Response
Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, metode TPR (Total Physical Response) merupakan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action) dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor). Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”The comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah. Menurut Asher ”The instructor is the director of a stageplay in which the students are the actors”, yang berarti bahwa pendidik (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Pendidik yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi pelajaran.
b) Metode Kolaboratif
Pembelajaran dengan menggunakan metode kolaboratif adalah suatu cara membelajarkan Bahasa Inggris yang menggabungkan berbagai pendekatan dan metode secara kolaborasi dan spontanitas sesuai suasana belajar.
Artinya ada kalanya metode tertentu tidak muncul ke permukaan tetapi di suasana lain metode tersebut muncul dan dominan. Dasar pemilihan metode menggunakan suasana kelas, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan selera siswa. Acuan mengajar adalah pengalaman belajar yang menyenangkan, terstruktur dan bertanggung jawab. Posisi guru adalah teman mereka yang bertindak sebagai pemandu kegiatan. Dan bila perlu dan mungkin siswa yang bertindak sebagai pemandu dan posisi kita adalah teman bermain mereka. Mereka tak sadar sesungguhnya mereka sedang belajar Bahasa Inggris.
c) Media Interaktif
Media dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris menjadi sangat penting sebab tanpa media bagaimana siswa dapat memaknai suatu benda dengan sebutan tertentu dalam Bahasa Inggris. Benda tertentu adalah sebuah fakta yang selanjutnya secara simbolis disepakati disebut dengan ragam bunyi yang dirangkai menjadi kata. Selanjutnya setiap melihat benda tersebut siswa akan ingat denga kata tertentu dalam Bahasa Inggris.
2. Tipe Kegiatan Belajar yang Digunakan Anak
Tipe kegiatan belajar adalah yang cukup berpengaruh terhadap kemauan anak untuk mempelajari bahasa inggris. Dengan tipe belajar tertentu anak akan mudah memahami bahasa inggris yang kita ajarkan. Banyak pakar psikologi dan pendidikan yang membahas tipe kegiatan pembelajaran. Salah satunya adalah Gagne (1970) yang mengklasifikasikan kegiatan belajar menjadi delapan tipe, dari delapan tipe ini kita dapat menggunakan beberapa untuk diterapkan pada anak.
Berikut adalah lima dari delapan model belajar yang dikemukakan oleh Gagne :
a) Kegiatan belajar mengenal tanda – tanda (signal learning)
Kegiatan belajar dilakukan dengan merespon tanda – tanda atau simbol yang dimanipulasi dalam situasi pembelajaran. Respon yang dilakukan anak bisa rasional, reflektif, maupun emosional.
b) Kegiatan belajar melalui stimulus dan respons (Stimulus Response Learning)
Tipe kegiatan belajar ini berhubungan dengan perilaku peserta didik yang secara sadar melakukan respons yang tepat terhadap stimulus atau umpan yang dimanipulasi dalam sistem pembelajaran.
c) Kegiatan belajar melalui rangkaian (Chaining Learning)
Kegiatan belajar ini dilakukan anak dengan menyusun hubungan antara dua stimulus atau lebih dengan berbagai respon yang berhubungan dengan stimulus tersebut.
d) Kegiatan belajar melalui Asosiasi Lisan (Verbal Association Learning)
Tipe kegiatan ini berkaitan dengan upaya peserta didik dalam menghubungkan respon (jawaban) lisan terhadap stimulus yang disampaikan secara lisan.
e)Kegiatan belajar dengan perbedaan berganda (Multiple Discrimination Learning
Kegiatan belajar ini berhubungan dengan kegiatan anak dalam membedakan respons yang digunakan terhadap stimulus yang beragam namun saling berhubungan.
3. Peran Pendidik dalam Kegiatan Pembelajaran
Dalam kegiatan pembelajaran, peran pendidik sangat diperlukan demi kelancaran
proses belajar. Pendidik berperan sebagai pembantu, pendorong dan pembimbing
bagi anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah berpengaruh. Pendidik
dapat menggunakan metode – metode yang menyenangkan untuk membuat anak tertarik
belajar berbahasa inggris. Karena yang dihadapi adalah anak – anak, maka faktor
keramahan seorang pembimbing cukup dibutuhkan. Biasanya anak lebih menyukai
guru yang ramah, berperawakan sabar dan menarik. Anak akan mudah menangkap
pelajaran jika mereka merasa senang dan nyaman terhadap orang yang membimbing
mereka.
Untuk anak usia dini, pendidik dapat memulai mengajarkan berbahasa inggris
melalui gambar, musik, dan sebagainya. Kita dapat mengajarkan pada anak – anak
tentang nama buah - buahan, sayur – sayuran, maupun nama – nama anggota badan.
Untuk memaksimalkan daya ingat anak, akan lebih baik jika kita menggunakan alat
peraga.
C. Tahapan-tahapan
dalam Belajar Bahasa Inggris
Pengajaran bahasa inggris dilakukan secara bertahap. Sama
halnya dengan belajar bahasa Indonesia anak tidak langsung belajar berbicara,
membaca dan menulis secara bersamaan. Sebelum bisa berbicara dalam bahasa
Indonesia anak harus mendengarkan terlebih dahulu bahasa Indonesia. Kalau dia
tidak pernah mendengar bahasa tersebut, tidak mungkin dia dapat berbicara. Itu
sebabnnya biasanya anak yang tuli juga otomatis bisu karena dia tidak bisa
mendengar sehingga tidak bisa menirukannya. Jadi pada intinya belajar bahasa
apapun caranya sama. Berikut adalah tahapan-tahapan dalam belajar bahasa
inggris bagi anak :
1. Listening
(Mendengar)
Selain mendengar kita berbicara anak juga bisa belajar mendengar dengan cara
dibacakan buku cerita dalam bahasa inggris, mendengar nyanyian sederhana
ataupun dengan menonton DVD dan VCD berbahasa inggris. Tapi untuk pengetahuan
awal, pilih kata-kata yangh sedikit dan sederhana.
2. Speaking
(Berbicara)
Setelah anak sering mendengar dalam bahasa inggris, anak bisa didorong untuk
berbicara dalam kalimat-kalimat sederhana. Terapkan waktu 30 menit sehari
sebagai waktu keluarga untuk berbicara dalam bahasa inggris. Layaknya anak usia
balita yang baru memulai berbicara, anak juga memulai berbicara dalam bahaasa inggris
hanya dengan satu kata misalkan car (mobil) ketika ingin mainan
mobil-mobilanya. Lalu kembangkan menjadi kalimat-kalimat pendek, seperti I
want car.
3. Reading
(Membaca)
Ada 2 metode umum mengajarkan anak belajar membaca dalam bahasa inggris
yaitu whole language approach dan phonic.
whole language approach adalah suatu metode belajar membaca dengan menjadikan bahasa sebagai salah satu kesatuan tidak terpisah-pisah. Belajar membaca juga harus sesuai dengan konteksnya. Metode ini lebih menekankan pada arti suatu kata. Contohnya ketika melihat kata cat (kucing) anak langsung diberitahu bahwa itu bacanya “ket” dan itu artinya kucing. Biasanya anak belajar membaca dengan sistem mengingat (memorize) kata yang sudah pernah disebutkan. Kelebihan metode ini adalah anak lebih cepat bisa membaca tapi akan kesulitan ketika harus menuliskan kata yang di maksud terutama kata-kata yang cukup panjang.
Phonic adalah suatu metode belajar membaca melalui bunyi huruf dengan cara mengejanya satu persatu misalkan saja cat (kucing) berarti dieja keh – e – teh dan dibaca “ket”. Setiap kata di urai menjadi huruf-huruf. Karena belajar melalui mengeja maka anak memerlukan waktu lebih lama untuk bisa membaca. Tapi kelebihannya anak lebih mudah ketika harus menuliskan kata yang dia dengar. Untuk memudahkan anak belajar membaca sebaiknya pilih buku-buku yang sesuai dengan tingkatannya. Misalkan anak yang baru mulai membaca, pilih buku-buku yang hanya terdiri dari satu kata misalkan halaman pertama ada gambar buah apel dan dibawahnya ada tulisan This is Apple. Setelah itu bisa dicoba dengan kata yang lain misalkan I like banana. Anak bisa membuat sendiri buku-buku seperti itu atau mendapatkannya melalui reading A to Z.
4. Writing
(Menulis)
Ini adalah tahapan yang paling sulit dalam belajar bahasa inggris karena ada
banyak aturan yang harus dipatuhi. Biasanya orang Indonesia pasti akan
kesulitan untuk berbicara dalam bahasa inggris. Sebenarnya bukan karena tidak
bisa melainkan karena takut salah. Padahal kalaupun kita salah mengucapkan
susunan beberapa kalimat ataupun salah tata bahasanya lawan bicara kita pasti
akan mengerti. Tapi lain halnya dengan menulis, ketika kita melakukan banyak
sekali kesalahan tata bahasa dan cara pengejaan bisa jadi orang yang membaca
tulisan kita tidak mengerti apa yang kita tuliskan. Karena ini relatife sulit,
maka menulis menjadi tahapan terakhir. Jangan terburu-buru mengajarkan grammar
atau menulis jika anak belum menguasai 3 tahap sebelumnya.
Untuk mengajarkan Grammar sebaiknya dilakukan secara implisit melalui buku yang berisi kalimat-kalimat yang berpola sama. Misalkan saja apabila halaman pertama berisi kalimat past tense maka halaman-halaman berikutnya juga berpola past tense. Sehingga setelah beberapa kali pengulangan anak bisa mendapatkan gambaran kapan kalimat bentuk past tense itu digunakan.
Jika anak diajarkan grammar secara eksplisit yaitu dengan penjelasan panjang
lebar mengenai past tense lengkap dengan rumus yang harus dihapal maka anak
akan kebingungan dan akhirnya malah merasa takut untuk menulis. Seperti ketika
berbicara anak sebaiknya memulai dengan menulis satu kata, kemudian satu
kalimat pendek, lalu satu kalimat panjang, kemudian satu paragraf dan
seterusnya. Mungkin nanti tanpa anda sadari tiba-tiba anak sudah bisa menulis
satu buku dalam bahasa inggris.
D. Pengaruh
Motivasi Orangtua Terhadap Anak
Sartain dalam bukunya Psychology Understanding of Human
Behaviour mengatakan bahwa pada umumnya suatu motivasi adalah suatu pernyataan
yang kompleks di dalam suatu organism yang mengarahkan tingkah laku terhadap
suatu tujuan (goal) atau perangsang (incentive).
Sedangkan arti motivasi
secara umum adalah ’’dorongan” suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga
mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Orangtua adalah orang yang memegang peranan penting dan
berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Peran orang tua juga mempengaruhi
prestasi belajar, maka tugas orang tua sangat penting dalam menumbuhkan
semangat belajar. Dalam hal ini orang tua hendaknya memberikan motivasi kepada anak-anaknya, sehingga akan
timbul dalam diri anak itu suatu keinginan untuk belajar bahasa inggris. Anak
akan dapat menyadari apa gunanya bahasa inggris jika diberikan perangsang atau
motivasi. Dengan motivasi tersebut, minat anak untuk belajar bahasa inggris
akan muncul dari dalam diri mereka dengan sendirinya. Berbagai bentuk motivasi
yang di berikan orang tua dalam menunjang keberhasilan anak dalam belajar
bahasa inggris bisa melalui beberapa cara, antara lain;
1. Pemberian
Bimbingan
Bimbingan yang
dimaksud disini bukanlah bimbingan belajar, akan tetapi bimbingan orangtua
terhadap anak. Orangtua adalah yang paling dekat dengan anak, bimbingan yang
diberikan orangtua akan sangat berpengaruh terhadap anak. Dalam bahasa
keseharian, orangtua dapat menyisipkan beberapa bahasa inggris terhadap anak.
Misalnya ketika anak sedang tidur, ketika akan membangunkan orangtua bisa
berkata ”wake up my sweety” yang berarti bangunlah manisku. Hal ini akan
memepermudah anak untuk memperbanyak kosa kata mereka.
2. Penyediaan
Fasilitas
Dalam belajar
berbahsa inggris, fasilitas pembelajaran juga dibutuhkan. Dengan menggunakan
fasilitas tersebut, anak akan lebih mudah menguasai bahasa inggris. Misalnya
saja dengan memberikan anak sebuah musik yang menarik bagi anak, tentunya musik
tersebut menggunakan bahasa inggris yang lebih ringan. Anak akan lebih mudah belajar
berbicara bahasa ini dengan mendengarkan musik ataupun hal – hal menarik lain
yang mereka dengar. Dengan pemberian musik ini rasa ingin tahu anak akan
muncul. Dan secara tidak langsung orangtua memberikan motivasi terhadap anak
untuk lebih mempelajari bahasa ini. Anak akan lebih sering bertanya tentang
arti kata yang dia dengar dari musik tersebut.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
IKUTI BLOG SAYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar