MENYUSUN TES TERTULIS UNTUK MENGUKUR HASIL BELAJAR PENDIDIKAN EKONOMI
Sumatera Utara, Medan 15 November 2019
BAB
1
PENDAHULUAN
Latar belakang
Penilaian
yang digunakan salah satunya adalah teknik tes tertulis. Tes ini adalah tes
yang mayoritas digunakan di setiap bidang pendidikan untuk mengetahui
perkembangan kemapuan dari siswa untuk memahami materi yang telah diberikan di
dalam kegiatan belajar.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan intruksional menngunakan klasifikasi hasil belajar dari
benyamin blomm yang secara garis besar membagi menjadi tiga : ranah, yakni
ranah kognitif, ranah efektif dan ranah psikomotorik.
Dari segi ini teknik tes ini dibedakan lagi menjadi dua yaitu, pertama tes tertulis (pencil dan paper test) dan kedua, tes lisan (nonpencil dan paper test). Tes tertulis yakni jenis tes dimana
tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalny dilakukan secara
tertulis dan testee memberikan jawabannya(respons) juga secara tertulis. Tes lisan (nonpencil dan paper test) yaitu tes
dimana tester di dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan
secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan.
RUMUSAN MASALAH
·
Tes untuk ranah kognitif
·
Tes untuk ranah efektif
·
Tes ranah psikomotorif
·
Cara buat kisi kisi soal
BAB II
PEMBAHASAN
Tes merupakan salah satu alat untuk
melakukan pengukuran, yaitu alat untuk mengumpulkan informasi karakteristik
suatu obyek. Obyek ini bisa berupa kemampuan peserta didik, minat, motivasi,
dan sebagainya. Tes merupakan bagian tersempit dari
penilaian(Widoyoko,2012:45).
Dalam melaksanakan proses assessment pembelajaran, guru selalu
berhadapan dengan konsep-konsep evaluasi, pengukuran, dan tes yang dalam
penerapannya sering dilakukan secara simultan(Hamzah,2012:4).
Komponen-Komponen
Tes
1. Buku tes, yakni lembaran atau buku yang
memuat butir-butir pertanyaan yang harus dikerjakan oleh siswa.
2. Lembar jawaban tes, yaitu lembaran yang disediakan
untuk mengerjakan tes. Untuk soal bentuk pilihan ganda biasanya dibuatkan
lembaran nomor dan huruf a, b, c, d menurut banyaknya alternatif yang
disediakan.
3. Kunci jawaban tes berisi jawaban-jawaban yang
dikehendaki. Kunci jawabanini dapat berupa huruf-huruf yang dikehendaki atau
kata/kalimat. Untuk tes bentuk uraian yang dituliskan adalah kata-kata kunci
ataupun kalimat singkat untuk memberikan pokok/inti jawaban.
Bahwa pengelompokkan tujuan
pendidikan harus senantiasa mengacu kepada tiga domain (daerah binaan ) pada
peserta didik adalah :
A.
Ranah proses berfikir (cognitif domain )
B.
Ranah nilai atau sikap
( affective )
C.
Ranah keterampilan ( psychomotor domain )
A.
Ranah proses
berfikir (cognitif domain )
Dalam pengertian kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental otak.
Menurut bloom segala upaya menyangkut aktifitas otak adalah termasuk dalam
ranah kognitif. Dalam berfikir mulai jenjang terendah sampai jenjang paling
tinggi.
Seperti halnya yaitu :
·
Pengetahuan
/ hafalan / ingatan ( knowledge ) contoh : menghafal rumus
dari mata pelajaran ekonomi dan akuntansi.
·
Pemahaman (
comprehension ) pemahaman
dari seseorang dalam memehami yang diketahui dan diingat. Contoh : bertanya
dalam teori yang diajarkan
·
Penerapan ( application) penerapan dalam sebuah tata cara, rumus, dan
prinsipnya
·
Analisis
·
Penilaian /
penghargaan
·
Evaluasi
Tujuan dalam aspek
kognitif adalah berorientasi pada kemampuan intelektual yang lebih sederhana yaitu
mengingat sampai pada kemampuan pemecahsalahan yang menuntut siswa untuk
menghubungkan dan menggabungkan beberapa ide.
Cakupan yang diukur dalam ranah kognitif adalah
·
Ingatan (C1)
·
Pemahaman ( C2)
·
Penerapan (C3)
·
Analisis ( C4)
·
Sintesis (C5)
·
Evaluasi (C6)
A.
Ranah nilai
atau sikap ( affective )
Pengertian dalam ranah afektif adalah ranah yang
berkaitan dengan sikap dan nilai. Ranah efektif mencakup watak perilaku,
seperti perasaan, emosi, dan nilai. Ranah efektif yang menjadi lebih rinci lagi
ke dalam lima jenjang yaitu :
·
Receiving
·
Responding
·
Valuing
·
Organization
·
Characterization by Evalue or Calue Complex
Receiving
atau attending (menerima memperhatikan )
Adalah kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan
(stimulasi) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi,
gejala dan lain2. Dalam pengertian juga sebagai kemampuan untuk memperhatikan
dari peserta didik yang guru ajarkan.
Contoh dari sebuah
receiving adalah peserta didik bahwa disiplin wajib di tegakkan sifat malas dan
tidak disimplin harus disingkirkan.
Responding (
menanggapi )
Adalah kemampuan yang dimiliki oleh sesorang untuk
mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat
reaksi terhadapnya salah satu cara.
Valuing ( menilai = menghargai )
Adalah memberikan nilai atau memberikan penghargaan
terhadap sesuatu kegiatan atau objek, sehingga apabila kegiatan itu tidak
dikerjakan terasa membawa kerugian dan penyeselesaian. Menilai tindakan baik
apa buruk dalam dirinya.
Organization ( mengatur atau organizing )
Adalah pengembangkan dari nilai kedalam satu sistem
organisasi termasuk didalam hubungan satu nilai lain.
Characterization
by Evalue or Calue Complex ( Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek
nilai )
Ciri ciri
ranah penilaian afektif
- · Pertama perilaku melibatkan perasaan dan emosi seseorang
- · Kedua perilaku harus tipikal perilaku seseorang
Kriteria lain yang termasuk dalam ranah efektif adalah
intensitas, arah dan target.
Dalam menilai kemampuan peserta didik secara
keseluruhan dan memilih metode yang tepat dalam penyampain materi adalah :
- · Mengetahui tingkat minat peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan pendidik
- · Meningkatkan motivasi
- ·
Bahan pertimbangan menentukan program sekolah
A.
Ranah
keterampilan ( psychomotor domain )
Adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan
(skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar
tertentu. Ranah psikomotorik adalah ranah yang berhubungan dengan aktivitas
fisik, misalnya lari, melompat, dan sebagainya. Hasil belajar ranah belajar
dikemukakan oleh SIMPSON (1956) yang
menyatakan bahwa hasil belajar
psikomotor ini tampak dalam bentuk
keterampilan. Tes ini mengukur dalam penampilan atau kinerja (performance)
yang telah dikuasai oleh peserta didik. Tes tersebut dapat berupa yaitu :
Ø Tes simulasi
Ø Tes untuk
kerja
CONTOH DALAM
SOAL EKONOMI
Cara
Penilaian Tes Tipe Benar-Salah
Rumus untuk menilai skor tes tipe benar-salah adalah
Sk = B - S
|
Dengan ketentuan:
Sk =
Skor yang diperoleh peserta tes
B =
Jumlah jawaban yang benar
S =
Jumlah jawaban yang salah
Contoh:
Jumlah soal tes benar salah = 20
Budi dapat menjawab dengan betul 16 soal, salah 2 soal
dan 2 soal tidak dijawab. Maka untuk menilai skor Ali adalah:
Sk = B – S
Sk = 16 - 2
Sk = 14
Kelebihan
sistem denda akan mengurangi kemungkinan peserta tes untuk berspekulasi
(untung-untungan) dalam menjawab soal tes, namun kekurangannya ada kemungkinan
seorang peserta tes memperoleh nilai/skor negatif
Setiap tes pilihan ganda terdiri
dari dua bagian, yaitu (1) pernyataan atau disebut juga stem, dan (2) alternatif pilihan jawaban atau disebut juga option. Stem mungkin dalam bentuk
pernyataan atau dapat juga dalam bentuk pertanyaan.
Contoh soal
:
1)
Kenaikan pendapatan atau produksi nasional suatu
negara dari tahun ke tahun disebut …..
a.
Pembangunan ekonomi
b.
Pendapatan per kapita
c.
Pertumbuhan
ekonomi
d.
Pendapatan nasional
e.
Pendapatan perseorangan
2)
Proses meningkatkan PNB suatu negara di mana akan
terjadi perubahan-perubahan pada struktur ekonomi dalam jangka panjang adalah
……
a.
Pendapatan perseorangan
b.
Pendapatan nasional
c.
Pendapatan per kapita
d.
Pertumbuhan ekonomi
Cara
Penilaian Tes Tertulis secara Keseluruhan
Misalkan
tes tertulis terdiri atas empat macam tipe/bentuk, yaitu:
Tipe benar salah =
20 soal, tingkat kesukaran ditentukan 1.
Tipe pilihan ganda =
15 soal, tingkat kesukaran ditentukan 2. Option = 5
Tipe menjodohkan =
10 soal, tingkat kesukaran ditentukan 3.
Bentuk Uraian/Esai =
4 soal, tingkat kesukaran ditentukan 5.
Seorang murid bernama Budi mengerjakan tes tertulis
tersebut dengan hasil sebagai berikut:
Tipe Soal
|
Betul
|
Salah
|
Tidak
Dijawab
|
Skor
|
Hasil
|
Benar
salah
|
19
|
1
|
-
|
19 – 1
|
18
|
Pilihan
Ganda
|
13
|
2
|
-
|
(2 x 13) –
|
25
|
Menjodohkan
|
9
|
1
|
-
|
9 x 3
|
27
|
Uraian/Esai
|
3
|
1
|
-
|
3 x 5
|
15
|
Skor
terakhir yang diperoleh Budi
|
85
|
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
B. Uno,
Hamzah dan Satria Kono. 2012. Assessment
Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Ngalim
Purwanto, M. 1992. Prinsip-Prinsip dan Teknik
Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Putro
Widoyoko, Eko. 2012. Evaluasi Program
Pembelajaran.
Sudjana, Nana. 2004. Penilaian hasil proses belajar mengajar.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nasoetion, Noehi. Suryanto
Judu dan Adi. 2000. Hakikat
tes, pengukuran dan penilaian.
http://pustaka.ut.ac.id/learning.php. Diakses hari Jumat tanggal
18 April 2008.
Zainul, Asmawi dan Noehi
Nasoetion. 1993. Penilaian hasil
belajar. Jakarta: PAU-PPAI.
---------.
2005. Ujian nasional: penilaian
atau evaluasi?. http://www.fajar.co.id.
Diakses hari Jumat tanggal 18 April 2008. share what is needed about education and coment
Review : Wahid Maharon Yopan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar